"Kami harus bermain lebih berkonsentrasi lagi, lebih berjuang, dan bermain lebih baik lagi di Bandung," kata Jovicic usai laga di Jakarta, Kamis malam.
Pelita Jaya gagal memanfaatkan keuntungan bermain di laga kandang dengan didukung penuh oleh para penggemarnya di gim pertama final IBL 2023.
Salah satu hal yang menjadi perhatian dari performa Pelita Jaya adalah konversi free throw yang hanya mencapai 46 persen, 13 masuk dari 28 percobaan (13-28).
Kapten tim Pelita Jaya Andakara Prastawa pun mengakui bahwa timnya membuang-buang lemparan bebas sehingga tidak bisa mengejar poin dari tim asal Bandung.
Bahkan secara keseluruhan, akurasi tembakan dari permainan terbuka atau field goals Pelita Jaya hanya 32 persen (22-68).
"Game tadi, kalau banyak free throw yang jadi poin kita bisa mimpin," kata Prastawa.
Dia mencatat terdapat beberapa detil kecil yang berakibat fatal dan berpengaruh besar pada kekalahan timnya malam ini. Menurutnya, kesalahan-kesalahan kecil itu harus dibenahi saat bermain di Bandung pada akhir pekan.
Prastawa menargetkan timnya bisa membawa pulang dua kemenangan di Bandung supaya dapat memastikan gelar juara.
Jalannya laga sangat sengit sejak kuarter pertama. Pelita Jaya sempat unggul di kuarter pertama dan kuarter dua, namun kecolongan di kuarter tiga dan empat yang membuat Prawira lolos sebagai pemenang di gim kesatu.
Baca juga: Prawira kalahkan Pelita Jaya 65-74 di laga final Jakarta
Baca juga: Prawira sudah siap mental dan fisik untuk Final IBL 2023
Baca juga: Final IBL Pelita Jaya vs Prawira akan banyak ciptakan sejarah
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023